08 Juli 2025 M / 12 Muharram 1447 H | |
Denpasar - Pj. Walikota Lhokseumawe Dr. Drs. Imran, M.Si, MA.Cd
mendampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian
untuk meninjau langsung progres pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah
Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Kamis
(6/10/2022).
Peninjauan ini dilakukan guna memastikan
pembangunan TPST berjalan sesuai rencana. Hal ini mengingat puncak acara
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang dilaksanakan di Bali akan
berlangsung pada November mendatang.
Mendagri menjelaskan salah
satu topik penting yang dibahas dalam forum G20 adalah persoalan
perubahan iklim dan salah satu isunya mengenai pengelolaan sampah yang
tidak tertangani dengan baik. Karena itu, pemerintah Indonesia mendorong
agar penanganan sampah di Bali khususnya di wilayah Denpasar, Badung,
Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita) dikelola secara baik.
Sementara
itu Pj. Walikota Imran mengapresiasi progres pembangunan TPST tersebut
yang berjalan baik dan berharap TPST serupa akan dibangun di Kota
Lhokseumawe untuk meningkatkan layanan pengelolaan sampah.
"Saat
ini kita sedang melakukan kajian terkait dengan strategi pengelolaan
sampah di Kota Lhokseumawe. Hal ini dilakukan agar formula penanganan
sampah yang ada benar-benar tepat. TPST ini salah satu bagian penting
guna mengurangi dampak penumpukan sampah yang terjadi di baik dari
gampong hingga kota" Ujarnya
Imran juga menambahkan saat ini ia
sedang bekerja keras untuk menangani sampah yang menjadi salah satu
penyebab banjir di Kota Lhokseumawe.
"Banyaknya sampah mengendap
dan menyumbat berbagai saluran air di Lhokseumawe menyebabkan banjir
ketika hujan turun. Kita sudah melakukan berbagai upaya pembersihan
termasuk dengan menurunkan alat-alat berat dan aksi gotong royong. Kini
dampaknya genangan air lebih cepat turun" tambahnya.
Sepertinya
yang diketahui bahwa permasalahan sampah menjadi fokus utama Imran dalam
menjalankan kepemimpinannya sebagai Pj Walikota Lhokseumawe. Imran
bersama OPD terkait telah melakukan studi tiru ke 3 kabupaten hasil
rekomendasi Mendagri Tito yaitu Banyuwangi, Jembrana dan Klungkung guna
meramu konsep pengolahan sampah untuk mengurangi volume sampah yang ada
di Kota Lhokseumawe.